(#Tantangan GuruSiana Hari ke-11)

Seorang guru ibaratnya seorang juru masak yang selalu dituntut untuk meracik bumbu-bumbu agar bahan yang diolah akhirnya menjadi sebuah masakan yang lezat. Seorang guru mengajar di kelas akan berhadapan dengan puluhan peserta didik, tentu saja ada puluhan sifat dan karakter yang berbeda-beda. Dan di akhir semester atau di akhir sekolah, tuntutannya adalah harus menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya dan berkarakter. Kurikulum berubah silih berganti dengan maksud yang sama yaitu perbaikan sistem pendidikan. Dan seorang guru harus gesit mengikuti perkembangan. Aneka resep, aneka jurus, aneka model pembelajaran diterapkan dalam pembelajaran. Salah satunya adalah Modified Production Based Training.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan selama proses belajar mengajar di kelas XII APHP 1 SMK Negeri 1 Nguling terutama saat proses praktikum, peserta didik belum terfasilitasi untuk melaksanakan praktikum sesuai dengan bagian-bagian yang ada pada industri pengolahan pangan. Hasil observasi pada hasil praktikum peserta didik kelas XII APHP semester sebelumnya pada kompetensi dasar pengembangan produk olahan buah-buahan dengan rata-rata nilai 75 dengan proses praktikum yang tidak merata pada pembagian kerja dalam kelompok. Keterampilan peserta didik kurang terlihat. Model pembelajaran yang digunakan pada saat itu adalah learning by doing, namun hasilnya belum memuaskan karena kurang meratanya pembagian kerja dalam kelompok juga kurang mengakomodir pembelajaran praktikum di SMK.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya terobosan dalam pengembangan proses belajar terhadap pengalaman belajar karena diharapkan lulusan SMK memiliki keterampilan sesuai dengan kompetensi yang dipilihnya dan mampu bersaing di pasar kerja. Maka dibutuhkan pengalaman belajar berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) di bidang industri pangan melalui model pembelajaran Modified Production Based Training. Model pembelajaran ini merupakan modifikasi dari model pembelajaran Production Based Training (Handayani, dkk,2016)

Tujuan dari penerapan model pembelajaran ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik dari penerapan model pembelajaran Modified Product Based Training pada mata pelajaran produktif. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam 3 siklus Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XII-1 kompetensi keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian SMK Negeri 1 Nguling tahun pelajaran 2018/2019. Hasil belajar peserta didik diukur menggunakan tes objektif (pre-test dan post-test), lembar penilaian sikap, lembar penilaian keterampilan, dan lembar observasi proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan (1) ketercapaian KKM pada aspek kognitif mencapai 100% pada siklus III, (2) hasil belajar pada ranah afektif dengan indikator disiplin, inisiatif, tanggung jawab, percaya diri mengalami peningkatan setiap siklus; (3) hasil penilaian psikomotor peserta pada siklus II memperoleh kategori “amat baik”, sehingga seluruh peserta didik dikatakan kompeten karena telah memiliki seluruh aspek psikomotorik dalam mata pelajaran kompetensi dasar pengembangan produk olahan buah-buahan